PURBALINGGA, INFO- Wakil Gubernur (Wagub) Taj Yasin Maimoen memberikan beberapa bantuan penting bagi warga Desa Banjarsari Kecamatan Bobotsari. Hal tersebut diketahui saat Wagub Taj Yasin melakukan kunjungan di Desa Banjarsari dan melakukan serangkaian kegiatan termasuk menyerahkan bantuan dari PT Solusi Bangun Indonesia yang memberikan CSR (Corporate Social Responsibility), Kamis (5/9/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Wagub memberikan bantuan rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) untuk tiga rumah di Desa tersebut. Bantuan tersebut merupakan program dari Provinsi yang menggelontorkan rehab RTLH untuk tiga rumah di sebuah Desa di satu Kabupaten. Nilainya pun tidak main-main mengingat ada 35 Kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.
Bantuan RTLH pun diserahkan Taj Yasin kepada warga Banjarsari yang diterima dari CSR PT Solusi Bangun Indonesia sebanyak 10 unit, jambanisasi sebanyak 50 paket yang belakangan akan ditambah menjadi 80 paket serta bantuan air bersih sebanyak 144.000 liter yang akan didistribusikan setiap Senin dan Rabu.
Dalam sambutannya, Taj Yasin mengatakan, pengentasan kemiskinan merupakan tanggung jawa semua pihak dan harus dilakukan secara bersama. Menurutnya, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk mengentaskan kemiskinan warga Jawa Tengah. Diperlukan sinergitas lintas instansi baik yang di pemerintahan maupun swasta dan juga BUMN, BUMD untuk turut serta memperhatikan masalah kemiskinan.
“Diperlukan langkah dan perhatian dari semua pihak untuk memperhatikan masalah kemiskinan di Jawa Tengah. Menangani kemiskinan memang harus gropyo’an dan pemerintah tidak bisa berjalan sendirian,” kata Taj Yasin.
Tentang masalah kekeringan yang sekarang ini sedang melanda, Taj Yasin meminta dinas terkait untuk turun langsung mengatasi hal tersebut. Di Banjarsari sendiri untuk distribusi air bersih dan bantuan lain memang cukup mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena Desa tersebut merupakan salah satu Desa yang didampingi Pemprov pada beberapa sector pembangunan.
“Air bersih ini menjadi isu yang tidak bisa dikesampingkan karena (masalah) air bersih ini menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Jawa Tengah sehingga perlu penanganan yang cukup serius,” ujarnya.
Lintas OPD
Taj Yasin juga menyinggung tentang reformasi birokrasi yang dilakukan serius oleh Pemprov Jawa Tengah termasuk mutasi para pejabat. Pada kesempatan itu Taj Yasin mencontohkan Kabiro Kesra Setda Jateng semula adalah seorang Camat. Dia menekankan, reformasi birokrasi harus diikuti dengan saling sinergi antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di manapun mereka berada.
Kerjasama antar OPD juga diperlukan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah termasuk di Kabupaten Purbalingga. Dia mengimbau agar OPD tidak memiliki ego sektoral yang sempit dan hanya akan membesarkan OPDnya masing-masing.
“Hilangkan itu ego sektoral antar pada masing OPD-OPD. Jangan hanya berniat membesarkan OPDnya masing-masing. Semua harus bersinergi khususnya untuk pengentasan kemiskinan karena semuanya ada keterkaitan dalam hal penanganan oleh lintas OPD,” pungkasnya. (KP-4).