PURBALINGGA- Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ.MM. meminta konferensi cabang (konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purbalingga melahirkan kepengurusan baru yang mampu terus menjaga sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam rangka membangun kemaslahatan dan pelayanan umat tidak hanya di bidang agama/ kerokhanian namun juga pada bidang strategis lainnya.
“Kepada para pengurus baru yang nantinya terpilih, saya berharap dapat bekerja dan menyusun program kerja secara maksimal dengan melanjutkan program dari kepengurusan lama yang baik serta membuat yang baru dengan lebih baik lagi dan dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” kata Plt. Bupati Tiwi saat menghadiri konfercab NU di Pondok Al Ikhsan Desa Karangjambu, Sabtu (13/10).
Plt. Bupati Tiwi sampaikan terima kasih dan penghargaan atas dharma bakti, kiprah dan kontribusi NU dalam pembangunan umat di segala bidang, dan telah berperan strategis dalam mengatasi berbagai persoalan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, radikalisme dan juga kemerosotan moral khususnya di kalangan generasi muda.
“Sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab sudah mengalokasikan di tahun 2019 sejumlah Rp. 250 juta untuk membantu pengadaan sarana prasarana kesehatan di klinik kesehatan NU. Saat ini di Kab. Purbalingga sudah ada 4 klinik NU, satu klinik sudah aktif beroperasional yang ada Kecamatan Kutasari dan tiga lainnya masih dalam proses pembangunan yaitu di Kecamatan Bukateja, Mrebet, Karangmoncol,” kata Plt. Bupati Tiwi.
Konfercab NU diikuti seluruh anggota PC NU Kab. Purbalingga dan juga 18 pengurus ranting beserta anggotanya, serta sejumlah badan otonom NU lainnya. Konfercab dihadiri oleh Rois Syuriah Pengurus Wilayah (PW) NU Provinsi Jawa Tengah KH. Hudalloh Ridwan Na’im yang menyampaikan bahwa persoalan yang dihadapi bangsa, adalah persoalan yang wajib hukumnya bagi kaum nahdliyin untuk menghadapinya.
“Karena telah menjadi komitmen NU adalah khidmat kepada umat, dan apabila konsolidasi telah menguat sampai ke tingkat ranting, maka saya yakin persoalan seperti radikalisme akan mati,” kata KH. Na’im. (t/ humas)