PURBALINGGA, HUMAS – Aksi penipuan dengan mencatut nama Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si belakangan kembali marak. Modus yang dilakukan, dengan melakukan kontak telepon dan kemudian meminta sejumlah uang untuk ditransfer. Penipu agaknya memanfaatkan momen pencalonan Heru Sudjatmoko sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jateng berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan.
Kasubag Analisis & Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, pihaknya beberapa kali menerima konfirmasi dari masyarakat dan pihak-pihak tertentu untuk menanyakan kebenaran soal nama ajudan bupati dan juga mempertanyakan apakah benar soal permintaan uang dalam jumlah tertentu oleh bupati.
”Beberapa kali kami dihubungi oleh calon korban yang telah mendapat telepon dari seseorang yang mengaku ajudan dan yang mengaku bupati. Rata-rata yang mengkonfirmasi ke Bagian Humas sebagian besar karena merasa tidak yakin jika si penelepon itu benar-benar Bupati Purbalingga,” kata Prayitno, Senin (25/3).
Menurut Prayitno, pada Senin (25/3) siang, sekitar pukul 12.30 WIB pihaknya juga menerima konfirmasi dari seseorang staf lembaga yang berkantor pusat di Semarang. Staf tersebut mengkonfirmasikan apakah benar ada nama ajudan bupati seperti yang disebutkan di ujung telepon. Ajudan itu kemudian seolah-olah mengatakan jika bupati akan berbicara langsung dengan pimpinan lembaga itu. Sambungan telepon pun berpindah dari seseorang yang mengaku bupati. Pembicaraan selanjutnya sudah bisa ditebak, si penelpon meminta sejumlah uang untuk segera ditransfer.
”Merasa curiga dengan isi pembicaraan dan permintaan sejumlah uang, pimpinan lembaga itu melalui stafnya mengkonfirmasikan kepada Bagian Humas Setda,” ujar Prayitno tanpa menyebut lembaga dimaksud.
Setelah mendapat telepon tersebut, Prayitno menkonfirmasikan kepada ajudan bupati yang sebenarnya. Setelah dipastikan bahwa ajudan maupun bupati tidak menghubungi orang tersebut, maka pihak Humas mengambil langkah cepat dengan menghubungi pimpinan lembaga tersebut dan meminta untuk tidak memenuhi permintaan itu.
”Modus semacam ini sebenarnya sudah pernah terjadi. Kami meminta kepada masyarakat luas dan pihak-pihak tertentu untuk tidak mempercayai modus penipuan yang mencatut nama Bupati Purbalingga. Sebagai seorang Bupati, tentu tidak akan melakukan tindakan tidak terpuji itu yang jelas-jelas merugikan masyarakat,” kata Prayitno.
Prayitno menambahkan, modus penipuan dengan mencatut nama bupati bisa saja dilakukan oleh pihak tertentu untuk mencemarkan nama baik Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko yang belakangan namanya semakin populer seiring dengan pencalonannya sebagai Cawagub Jateng berpasangan dengan politisi senayan Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan. (Humas/y)