PURBALINGGA – Dalam rangka mewujudkan tata kelola Kota Cerdas (Smart City), Pemerintah Kabupaten Purbalingga menandatangani Komitmen Bersama mewujudkan Purbalingga Smart City pada kegiatan Bimbingan Teknis Smart City Tahap empat, Kamis (12/9/2024), bertempat di Operation Room Graha Adiguna Kompleks Setda Purbalingga. Penandatanganan tersebut
merupakan tahap akhir dari penyusunan blueprint master plan program quick win Smart City sekaligus menjadi momentum bagi para akademisi, sektor swasta, serta OPD di lingkungan Pemkab Purbalingga untuk memulai tata kelola Smart CIty.

Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Kemenkominfo RI, Hari Kusdaryanto yang telah memandu seluruh proses Bimtek dari tahap satu hingga empat. Dalam prosesnya, tata kelola Smart City dibagi menjadi 6 dimensi yaitu mulai dari Smart Governance, Smart Living, Smart Economy, Smart Society, Smart Branding, serta Smart Environment,

“Ketika Pemerintah memberikan pelayanan, sebaiknya harus mengupayakan terobosan-terobosan yang berkelanjutan. Jadi, Smart City tak hanya berhenti pada digitasi dan digitalisasi saja, melainkan menjangkau transformasi digital.

Transformasi digital, lanjutnya menjelaskan, mencakup mindset (pola pikir), perubahan budaya kerja (Culture set), serta perubahan proses bisnis. Jika selama ini kita mengurus persyaratan lalu beralih menjadi online, itu namanya digitasi. Kalau transformasi digital jangan-jangan tidak butuh formulir, karena adanya integrasi dan berbagi pakai data, infrastruktur, ataupun aplikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Asisten Administrasi Umum, Ato Susanto, turut mendukung penuh berjalannya Purbalingga menuju Smart City dan memberikan arahan agar komitmen tersebut dapat betul-betul terwujud sekaligus mengawali penandatanganan komitmen bersama Smart City.

“penandatanganan ini menunjukan keseriusan semua pihak yang bekerja sama dalam mewujudkan Purbalingga sebagai Kota Cerdas yang mengedepankan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai aspek pemerintahan dan pelayanan publik,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya menjelaskan, tujuan lainnya adalah memperkuat sinergi dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, efisiensi publik, serta daya saing daerah. Setiap pihak akan lebih jelas mengenai peran dan tanggung jawab dalam implementasi dan inisiatif Smart CIty melalui adanya komitmen ini. (GIN/Kominfo)