PURBALINGGA, INFO– Banyak orang memandang sebelah mata para penyandang disabilitas. Diskriminasi atas akses pekerjaan yang sulit juga menjadi masalah tersendiri bagi para penyandang disabilitas. Hal itulah yang mendasari mahasiswa fakultas hukum Universitas Jendral Soedirman mengadakan talkshow dan pelatihan bagi penyandang disabilis Sabtu (9/12/2017) di Graha Adiguna komplek pendopo dipokusumo Purbalingga.
Acara tersebut merupakan gerakan dalam memperingati HDI (Hari Disabilitas Internasional). Menurut ketua panitia, Angga Zulfikar acara tersebut bertujuan mengembangkan skill dan potensi agar bisa mandiri. Dia mengatakan apabila penyandang disabilitas bisa mandiri, maka paradigma masyarakat tentang disabilitas yang tak bisa bersaing akan berubah.
“Kami berharap penyandang disabilitas bisa mandiri dengan berwirausaha. Oleh sebab itu kami persiapkan acara hari ini dengan matang,” kata Angga.
Acara tersebut difasilitasi pemerintah kabupaten Purbalingga dengan dihadiri OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait yaitu Dinsosdalduk dan para penyandang disabilitas. Acara yang dibuka sekretaris daerah Wahyu Kontardi, SH itu mengangkat tema “Membangun Pemenuhan Hak Disabilitas yang Kreatif, Inovatif dan Mandiri Dengan mengembangkan Pelatihan kewirausahaan Disabilitas”. Menurut wahyu, disabilitas harus ditempatkan sama dalam harkat dan martabatnya. Dia melanjutkan jangan ada diskriminasi dan pengucilan bagi penyandang disabilitas.
“Manusia diciptakan mempunyai hak yang sama oleh Allah SWT. Jangan ada diskriminasi kepada disabilitas. Semua harus dilayani dengan baik termasuk disabilias karena mereka dilindungi undang-undang,” ujar wahyu.
Wahyu juga mengatakan diskusi dan talkshow seputar disabilitas harus mengandung solusi. Pemerintah kabupaten mengaku siap memfasilitasi atas solusi yang diberikan termasuk dari para mahasiswa. Acara tersebut pun menelurkan sebuah kesimpulan perlu adanya stimulus lapangan pekerjaan untuk kemandirian disabilitas.
Peserta bernama Herwindo dari kelurahan Penambongan mengaku senang diundang di acara tersebut. Dia bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya sebagai penyandang disabilitas seperti halnya temannya yang lain. Dia berharap adanya kesinambungan program yang dilakukan pemerintah untuk memikirkan disabilitas.
“Kami sangat senang diundang hadir dalam acara semaxam. Pemerintah yang siap memfasilitasi kemandirian disabilitas merupakan wujud nyata kepedulian pemangku kebijakan,” pungkas Herwindo.(PI-8)